Refleksi Aksi Nyata Topik 3 Filosofi Pendidikan Indonesia
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan;
Saya melakukan PPL di sekolah SMP Santo Yosef Surabaya yang dimana ini merupakan sekolah Katolik. Meskipun ini sekolah katolik namun terdapat siswa muslim di sekolah tersebut. Saya dan teman-teman PPL lainnya juga disambut dengan hangat dan sangat dihargai disana. Tak hanya itu pula, security dan pegawai sekolah tersebut juga ada yang yang beragama Islam. Hal itu menunjukkan bahwa meskipun dengan perbedaan yang cukup signifikan, SMP Santo Yosef tetap melakukan pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekaan dan dalam hal ini adalah berbeda beda agama namun kegiatan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik tanpa adanya intimidasi dari pihak manapun.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.
Pengahayatan nilai nilai Pancasila disekolah sangatlah baik dan terlihat bahwa ciri ataupun identitas manusia Indonesia terpatri dengan baik didalam seluruh ekosistem SMP Santo Yosef. Hal ini dapat ditunjukkan dengan menjadikan perbedaan bukan sebagai penghalang namun sebagai penguat dalam keberagaman. Dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan seluruh ekosistem sekolah, mereka melakukan hal tersebut dengan baik dan benar dan melakukan segala kegiatan dengan kebersamaan dan gotong royong tanpa memandang agama dan suku. Guru-guru dan staff disana juga selalu bermusyawarah disetiap akhir kegiatan sekolah guna merencanakan dan menentukan kegiatan secara terbuka dan menampung semua aspirasi guna menentukan keputusan bersama secara mufakat. Setiap di awal pembelajaran dan sebelum pulang sekolah, peserta didik bersama dengan guru da staf melakukan doa bersama sebagai wujud pengamlan sila pancasila pertama ketuhanan yang maha Esa.
Baca Juga: Identitas Manusia Indonesia